Keris sebagai Wahana pemersatu - dari kangmas Pudhak Setegal
Oleh Satriyo Tanah Jowo di ADOPSI KERIS · Sunting Dokumen
Keris Sebagai Wahana Pemersatu
by Kangmas Pudhak Setegal
KERIS : sejarah pernah menjadi landasan pendahulu/moyang kita untuk mempersatukan Nusantara dan sejarah berbicara, dilakoni Prabu Kertanegara dilandasi dg keris, dg expedisi Pamalayu. Kemudian dilanjutkan oleh maha patih Gajahmada dg sumpah Tan amukti Palapa dg memegang keris terhunus siap berperang dlm arti yg sebenarnya, terbukti Gajahmada mampu mempersatukan Nusantara dari Seram hingga Mandagaskar, bahkan dikala itu hanya dikenal kerajaan besar di Asia hanya Cina, sementara diseberang selatan Kerajaan Majapahit, jadi tidaklah heran kalau keris disebut sebagai wahana pemersatu bangsa.
Keris jangan hanya dilihat dan dianggap sebagai senjata perang dlm arti yg sebenarnya, tetapi keris adalah sebagai simbul yg sangat universal, dilihat dari simbul2 dlm ricikannya keris adalah hasil dari ketajaman olah pikir, olah rasa dan muncul sebagai senjata tradisional yg lahir murni dari kandungan budaya Nusantara sendiri dan blm lama telah diakui Dunia sebagai satu2nya hasil budaya metalurgi yg sangat berhasil, untuk itu mari kita uri2 kita jaga dan kita rawat danperlu kita ajarkan pada anak keturunan kita, dan mengapa bangsa kita tidak banyak dan suka menggunakan keris sebagai identatas yg kita banggakan? Padahal jelas2 keris sebagai pusaka
merupakan karya seni yg agung dan adiluhung murni warisan leluhur kita, nilai lebis dari keris dari senjata atau benda2 sejenisnya adalah kenyataan bahwa keris dikalangan masarakat luas juga diyakini memiliki daya spiritual, jadi tdk semata karena keindahan ujudnya, nilai spiritual yg merupakan salah satu bentuk nilai yang " tak benda " dan ini tdk dimiliki oleh benda2 lain, tapi sayangdikalangan masarakat sendiri masih terdapat banyak persepsi negatif tentang keris pusaka, dan sering dipandang dg dunia mistik dan perdukunan, klenik dan yg serba gak enak didengarnya, nah,. ini suatu tantangan dan pertanyaam yg harus mampu kita menjawabnya
"Hidup Adopsi Keris"
by Kangmas Pudhak Setegal
KERIS : sejarah pernah menjadi landasan pendahulu/moyang kita untuk mempersatukan Nusantara dan sejarah berbicara, dilakoni Prabu Kertanegara dilandasi dg keris, dg expedisi Pamalayu. Kemudian dilanjutkan oleh maha patih Gajahmada dg sumpah Tan amukti Palapa dg memegang keris terhunus siap berperang dlm arti yg sebenarnya, terbukti Gajahmada mampu mempersatukan Nusantara dari Seram hingga Mandagaskar, bahkan dikala itu hanya dikenal kerajaan besar di Asia hanya Cina, sementara diseberang selatan Kerajaan Majapahit, jadi tidaklah heran kalau keris disebut sebagai wahana pemersatu bangsa.
Keris jangan hanya dilihat dan dianggap sebagai senjata perang dlm arti yg sebenarnya, tetapi keris adalah sebagai simbul yg sangat universal, dilihat dari simbul2 dlm ricikannya keris adalah hasil dari ketajaman olah pikir, olah rasa dan muncul sebagai senjata tradisional yg lahir murni dari kandungan budaya Nusantara sendiri dan blm lama telah diakui Dunia sebagai satu2nya hasil budaya metalurgi yg sangat berhasil, untuk itu mari kita uri2 kita jaga dan kita rawat danperlu kita ajarkan pada anak keturunan kita, dan mengapa bangsa kita tidak banyak dan suka menggunakan keris sebagai identatas yg kita banggakan? Padahal jelas2 keris sebagai pusaka
merupakan karya seni yg agung dan adiluhung murni warisan leluhur kita, nilai lebis dari keris dari senjata atau benda2 sejenisnya adalah kenyataan bahwa keris dikalangan masarakat luas juga diyakini memiliki daya spiritual, jadi tdk semata karena keindahan ujudnya, nilai spiritual yg merupakan salah satu bentuk nilai yang " tak benda " dan ini tdk dimiliki oleh benda2 lain, tapi sayangdikalangan masarakat sendiri masih terdapat banyak persepsi negatif tentang keris pusaka, dan sering dipandang dg dunia mistik dan perdukunan, klenik dan yg serba gak enak didengarnya, nah,. ini suatu tantangan dan pertanyaam yg harus mampu kita menjawabnya
"Hidup Adopsi Keris"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar