Jumat, 04 November 2011

Memaknai budaya BLAK BLOKO SUTO

Memaknai budaya BLAK BLOKO SUTO

Memaknai budaya BLAK BLOKO SUTO
by mas Rogo Seng Pono

Sifat blak bloko suto identik dengan sifat tokoh pewayangan BIMO nomer dua dari pandawa. Blak bloko suto sendiri berasal dari bahasa jawa yang dalam bahasa indonesia berarti blak-blakan atau terbuka dan jujur apa adanya.
Karena sangat dikaitkan dengan sifat bimo pemahaman yang berkembang adalah sifat jujur mengatakan apa adanya tanpa tedeng aling-aling dan terkesan kasar.
Banyak orang yang salah paham dengan bangganya mengatakan memiliki sifat Blak bloko suto bukan karena kejujurannya yang diutamakan tetapi karena kerasnya sifat dan kasarnya dalam cara berbicara.
Padahal kalo kita cerna secara mendalam sifat Blak bloko suto adalah satu sifat yang mulia bukan mulia karena kekasaran dan kekerasannya. Tetapi mulia karena terbuka terhadap semua masukan, jujur dan keras dalam mempertahankan sesuatu kejujuran yang diyakini benar.

Oleh karena itu marilah kita menggunakan sifat mulai Blak Bloko Suto dengan sebenarnya, bukan yang plesetannya…
Kita gunakan sifat Blak Bloko Suto dengan arif…

Dalam dunia Tosan Aji yang juga dekat dengan sesuatu yang bersifat spiritual, tanpa disadari banyak diantara kita semua yang memiliki sifat keras, entah itu sifat bawaan atau karena energi besi yang sdh sekian lama dekat dengan kita.
Tapi memang orang ngak akan sukses kalo ngak keras dalam artian memegang teguh apa yang diyakini.
Dalam masa dimana banyaknya fitnah terhadap budaya luhur bangsa termasuk salah satunya tosan aji yang difitnahkan dengan bau klenik hanya orang2 yang keras dan teguh memegang niatan nguri-uri kabudayan nusantaralah yang masih berani terang-terangan bahwa mereka adalah pecinta tosan aji.

Marilah di Group ADOPSI KERIS ini kita budayakan sifat BLAK BLOKO SUTO…

BLAK, terbuka dengan masukan saudara kita yang lain, apapun masukkan salah benar kita harus menerimanya dengan legowo. Toh dari hasil diskusi nantinya akan ada kesimpulan. Disini yang memberikan masukan juga harus tahu sopan santun dalam berpendapat sehingga tidak menyinggung akidah yang lain

BLOKO SUTO, jujur apa adanya. Jujur dalam memberikan masukan tanpa ada tendensi kepentingan pribadi. Memang ukuran jujur hanya diri kita dan Allah yang tahu. Pada saat kita tidak jujur hakikatnya kita menipu diri sendiri. Dan ada kearifan dalam menyampaikan kejujuran sehingga tidak ada yang tersingung.

Semoga giroh/semangat kita yang luhur dalam nguri-uri budaya tosan aji jika kita landasi bersama dengan semangat BLAK BLOKO SUTO ini bisa semakin tumbuh bersama dengan semangat kekeluargaan yang guyub dan rukun… AMIEN…

Lereng gunung salak
Selasa pahing, 11 Oktober 2011
Rogo Seng Pono

5 komentar:

  1. Bagus...namun tendensius, karena dalam islam telah sempurna diajarkan mengenai hal yang berkaitan dengan ahlaq. Sifat jujur apa adanya adalah sifat baik namun belum tentu bernuansa ibadah, karena jika dapat mendatangkan sesuatu hal yang buruk bukanlah amaliyah ibadah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenama mendatangkan yang buruk.. Orang kalau melihat comend mu pasti di diamkan dan so di tau pola mun mencari masalah.. Ini kan membahas jiwa adap.. Jadi adap mu kasih bagus mas..

      Hapus
    2. Kenama mendatangkan yang buruk.. Orang kalau melihat comend mu pasti di diamkan dan so di tau pola mun mencari masalah.. Ini kan membahas jiwa adap.. Jadi adap mu kasih bagus mas..

      Hapus